Friday, January 22, 2010

Aksen

Penyesalan Emang Selalu Muncul Belakangan...

Passion yang baik adalah passion yang bisa memberikan dampak positif dan hasil yang membanggakan. Tapi, apa jadinya kalo dua tokoh ini ga PeDe dan ninggalin hal yang awalnya dikira passion terbesarnya? Padahal, bisa dibilang mereka adalah salah satu penemu karya besar tersebut.

John Stith Pemberton, Penemu Ramuan Coca Cola

Dia adalah orang di balik kesuksesan perusahaan minuman terbesar di dunia ini, Ouchers. John yang seorang ahli farmasi pertama kali nemuin Coca Cola pada tahun 1886 dengan mencampur coca dan anggur coca karena terinsipirasi dari minuman bernama Vin Mariani. Hasil temuannya itu trus dijual seharga 5 sen per gelas dan sampe menghabiskan 46 dolar buat biaya promosi iklan. Poor John, dagangannya ga laku Sob! Karena ngerasa down dan pesimis akhirnya John ngejual hak cipta Coca Cola ke Asa G. Chandler, pendiri The Coca Cola Company.

Berkat marketing skill yang oke, Chandler berhasil promosiin Coca Cola dengan gaya yang inovatif, makanya sampe sekarang iklan Coca Cola selalu oke kan Sob? At the end, minuman yang awalnya diprediksi ga laku ini malah jadi minuman nomor satu di dunia. Wah… coba Uncle John lebih sabar dikit, pasti Coca Cola bisa jadi terkenal di tangan dia sendiri tuh. Nyesel ga ya dia???


Stuart Stutclife, Mantan Basis dari The Beatles

Kalo tokoh yang satu ini mungkin merasa passion terbesarnya bukan di musik, tapi di dunia seni rupa, makanya dia mutusin untuk keluar dari The Beatles. Stutclife adalah basis The Beatles selama 15 bulan sebelum posisinya diganti oleh McCartney. Bareng sama John Lennon and the gang, Stutclife nemuin nama The Beatles dan merekam album pertama My Bonny Lies Over The Ocean bareng musisi Tony Sirredian yang jadi the most wanted album saat itu. Ga bisa diboongin, darah seni rupa Stutclife ternyata jauh lebih besar dari darah seni musiknya. Abis keluar dari The Beatles, dia ngelanjutin sekolah lukis di The Hamburg College of Art. Stutclife juga sering ngadain pameran lukisan di Liverpool.

Setelah diganti McCartney, nama The Beatles mulai meroket dan jadi “wabah” di permusikan dunia. Sampe sekarang aja, lagu-lagu The Beatles masih laris manis di pasaran. Akhirnya pun McCartney lebih dikenal sebagai bassis The Beatles dibandingin sama Stuart Stutclife sebagai bassis pertama dan salah satu dedengkot The Beatles sendiri. Mungkin yang muncul di pikiran eyang Stutclife saat itu adalah “ga jadi bassis, jadi pelukis pun jadi”, hehehe...


Well, apapun passion lo Ouchers, kalo lo fokus dan konsisten ngejalaninnya pasti akan berhasil. Dan semoga ga pernah muncul rasa menyesal ya, karena keberhasilan ga dateng secara instan dan butuh ketekunan. Jadi, harus tetep

No comments:

Post a Comment